Rabu, 13 Oktober 2010

Penabalan Sintua di HKBP Sukamaju

Setelah belajar sebagai learning Sintua selama dua tahun, pada hari Minggu tanggal 10Oktober 2010 yang lalu, Saudara kami MSB.Sitorus dan Ny.D.Simanjuntak/br.Marpaung telah menerima 'tohonan hasintuaon' dalam ibadah minggu siang. Ibadah dan pemberkatan tohonan sintua, dilayankan oleh Pendeta Resort Kenten Anugrah, Pdt.P.Siahaan STh. Saudara-saudara kami ini sekarang menambah gelar didepan namanya, yaitu "St". Kami sebagai rekan kerja akan mencoba semakin meningkatkan kerjasama agar semakin berkembangnya pelayanan di dalam rumah Tuhan. Kiranya Tuhan menguatkan mereka dan kami juga untuk 'mangula' ditengah jemaat Tuhan.

Pembinaan Remaja Naposo HKBP Sukamaju

Melihat semangat remaja-naposo HKBP Sukamaju untuk meningkatkan diri dibidang kerohanian melalui bidang Paduan Suara, kami salah seorang orang tua di gereja tersebut sangat mendukung dan mensuport mereka dengan menyediakan waktu dan tenaga untuk melatih mereka dalam hal paduan suara. Harapan kami, melalui program Paduan suara remaja-naposo ini, anak-anak muda ini akan menambah kegiatan positif mereka dan melalui firman Tuhan yang mereka dapatkan melalui lagu-lagu koor yang mereka nyanyikan akan semakin mudah mereka terima dan yakini dan menjadi pengendali utama mereka didalam berlaku dikehidupan masa remajanya dan pertumbuhan keimanannya semakin terbantu. Juga melalui program ini, kita akan mencoba menumbuhkan keinginan belajar bahasa batak bagi mereka dan semakin mencintai lagu-lagu buku ende yang punya makna yang begitu dalam dan dari sana cinta akan HKBP akan semakin tumbuh mendalam.
Harapan kami, orang-orang tua dari anak-anak muda ini memberikan dorongan kepada mereka, agar program ini bisa berjalan terus, langgeng dan sesuai tujuan gereja menempa generasi muda bangsa yang punya keimanan yang kuat. Tuhan memberkati.

Kamis, 04 Februari 2010

Partangiangan Wiyk

Selasa, 9 Februari 2010

Ep. 1Tim 3:1-7
Ev. 2 Musa 18:17-23

Pemimpin sejati yang berkeadilan
Didalam perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju tanah perjanjian, banyak persoalan yang timbul diantara mereka. Kita akan dapat memakluminya, jika kita menyadari bahwa bangsa yang berjalan itu, bukan hanya ratusan orang tapi ratusan ribu orang. Pasti didalam perkumpulan orang yang begitu banyak akan timbul juga banyak persoalan. Ada hal sepele dan pasti banyak juga persoalan-persoalan besar yang akan selalu menghambat perjalanan mereka. Musa sebagai pemimpin bagi umat Israel yang membawa mereka keluar dari perbudakan di Mesir, dialah yang menghakimi segala permasalahan yang timbul diantara mereka, baik itu persoalan kecil maupun persoalan besar. Dan bukan hanya itu tugas Musa, Musalah yang mewakili bangsa itu dihadapan Allah, yang mengajarkan setiap Firman Tuhan kepada bangsa Israel yang disampaikan Allah secara langsung kepada Musa. Betapa berat tugas musa, dan Yitro sebagai mertuanya melihat hal ini. Yitro menyadari dan melihat dimana kelemahan cara memimpin yang dilakukan oleh Musa menantunya, sehingga dia menasehati musa agar memilih pemimpin-pemimpin kecil diantara kelompok-kelompok kecil yang harus dibentuk. Setiap persoalan kecil yang timbul diantara kelompok itu akan diselesaikan oleh pemimpin kelompok itu, tapi perkara besar harus diserahkan kepada Musa. dan yang sangat penting adalah pemimpin yang akan dipilih itu haruslah orang yang pintar dan harus takut kepada Allah, mereka haruslah orang-orang yang dapat dipercaya dan yang tidak mau menerima suap. Itula ciri pemimpin yang harus memimpin diantara kelompok-kelompok kecil yang akan dibentuk itu.
Jika kita lihat pada masa sekarang ini, kita tidak tahu apakah masih ada pemimpin yang mempunyai ciri seperti itu di negara kita ini? Apakah masih ada pemimpin yang mendahulukan kepentingan rakyatnya daripada kepentingan diri dan kelompoknya, masih adakah pemimpin yang bebas dari suap yang mempunyai rasa keadilan?
Jika kita pada saat ini menjadi pemimpin-pemimpin kecil dimanapun kita berada, sebagai pengikut Kristus, tunjukkanlah ciri pemimpin sejati yang bijaksana seperti yang sudah kita baca, agar diri kita tenang, yang kita pimpin damai, dan yang pasti damai sejahtera Allah akan diam diantara kita. Oleh sebab itu jadilah pemimpin yang sejati, pemimpin yang bijaksana. Amin

Partangiangan Wiyk