Kamis, 04 Februari 2010

Partangiangan Wiyk

Selasa, 9 Februari 2010

Ep. 1Tim 3:1-7
Ev. 2 Musa 18:17-23

Pemimpin sejati yang berkeadilan
Didalam perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju tanah perjanjian, banyak persoalan yang timbul diantara mereka. Kita akan dapat memakluminya, jika kita menyadari bahwa bangsa yang berjalan itu, bukan hanya ratusan orang tapi ratusan ribu orang. Pasti didalam perkumpulan orang yang begitu banyak akan timbul juga banyak persoalan. Ada hal sepele dan pasti banyak juga persoalan-persoalan besar yang akan selalu menghambat perjalanan mereka. Musa sebagai pemimpin bagi umat Israel yang membawa mereka keluar dari perbudakan di Mesir, dialah yang menghakimi segala permasalahan yang timbul diantara mereka, baik itu persoalan kecil maupun persoalan besar. Dan bukan hanya itu tugas Musa, Musalah yang mewakili bangsa itu dihadapan Allah, yang mengajarkan setiap Firman Tuhan kepada bangsa Israel yang disampaikan Allah secara langsung kepada Musa. Betapa berat tugas musa, dan Yitro sebagai mertuanya melihat hal ini. Yitro menyadari dan melihat dimana kelemahan cara memimpin yang dilakukan oleh Musa menantunya, sehingga dia menasehati musa agar memilih pemimpin-pemimpin kecil diantara kelompok-kelompok kecil yang harus dibentuk. Setiap persoalan kecil yang timbul diantara kelompok itu akan diselesaikan oleh pemimpin kelompok itu, tapi perkara besar harus diserahkan kepada Musa. dan yang sangat penting adalah pemimpin yang akan dipilih itu haruslah orang yang pintar dan harus takut kepada Allah, mereka haruslah orang-orang yang dapat dipercaya dan yang tidak mau menerima suap. Itula ciri pemimpin yang harus memimpin diantara kelompok-kelompok kecil yang akan dibentuk itu.
Jika kita lihat pada masa sekarang ini, kita tidak tahu apakah masih ada pemimpin yang mempunyai ciri seperti itu di negara kita ini? Apakah masih ada pemimpin yang mendahulukan kepentingan rakyatnya daripada kepentingan diri dan kelompoknya, masih adakah pemimpin yang bebas dari suap yang mempunyai rasa keadilan?
Jika kita pada saat ini menjadi pemimpin-pemimpin kecil dimanapun kita berada, sebagai pengikut Kristus, tunjukkanlah ciri pemimpin sejati yang bijaksana seperti yang sudah kita baca, agar diri kita tenang, yang kita pimpin damai, dan yang pasti damai sejahtera Allah akan diam diantara kita. Oleh sebab itu jadilah pemimpin yang sejati, pemimpin yang bijaksana. Amin

Partangiangan Wiyk

Pembukaan Partangiangan Wiyk

Selasa, 2 Februari 2010

Ep. Markus 10:35-45
Ev. 1 Samuel 8:1-9

Untuk mengawali kebaktian wiyk di HKBP Sukamaju, hari Selasa tanggal 2 Februari 2010 telah diadakan kebaktian pembukaan yang dilaksanakan di Gereja. Walaupun kehadiran jemaat tidak banyak, tidak signifikan, sesuai dengan jumalah jemaat yang 150 KK, tapi Kebaktian yang dipimpin St.R.br.Butar-butar sebagai paragenda berjalan dengan baik dan penuh hikmat. Dengan bacaan Epistel dari Markus 10:35-45 menghantar jemaat untuk mendengarkan berita sukacita pelayanan Firman Tuhan yang dibawakan pengkotbah Pdt.RH.Tambun, Sth sebagai pendeta jemaat di HKBP Sukamaju yang terambil dari kitab 1 Samuel 8:1-9 yang mengisahkan bahwa, setelah Samuel menjadi tua dia mengangkat anak-anaknya menjadi hakim di Bersyeba, tap anak-anaknya mempunyai perilaku yang buruk, mereka hanya mengejar keuntungan sendiri, mereka menerima suap dan mengadili secara tidak adil, sehingga rakyat Israel berdemo ke Rama tempat tinggal Samuel dan meminta agar mereka diberi seorang raja untuk memimpin mereka. Dari sini bisa kita lihat, jika seorang pemimpin tidak berlaku bijaksana, yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri, dan rasa keadilan masyarakat jauh dari padanya, pasti tidak akan langgeng, dan pasti akan dimusuhi rakyatnya. Oleh sebab itu bertindaklah adil dan pikirkanlah terlebih dahulu kepentingan rakyatmu, itulah hakikat dari seorang pemimpin yang sejati. Dari mana kita akan mendapatkan kebijaksanaan itu, Tuhan Allah adalah sumber kebijaksanaan, oleh sebab itu datanglah kepadanya, minta kepadanya, dan belajar dari Dia, niscaya kamu akan menjadi pemimpin yang bijaksana, baik dirumah sebagai pemimpin rumah tangga dan dimanapun kamu menjadi pemimpin. Itulah siraman rohani yang ditaburkan oleh pak pendeta, begitu bermakna, begitu menguatkan bagi kita para jemaat.
Dan bukan hanya makanan rohani yang disiapkan oleh gereja, makanan jasmani juga disiapkan berupa snack roti bakry dan bandrek susu agar semua parhalado bersatu padu dengan jemaat menjadi kuat untuk mengabarkan dan melakukan berita Firman Tuhan didalam kehidupannya hari lepas hari dilingkungannya atau dimanapun mereka berada.
Selamat memulai ibadah partangiangan wiyk Tuhan menguatkan dan memberkati.