Untuk mendukung pelayanan didalam ibadah mingguan, sebagai rasa tanggungjawab akan tugas panggilannya, sebagian dari jemaat wyik IV (Kompleks Perumahan Azhar), pada thn 1996 membentuk satu wadah paduan suara. Telah banyak suka dan duka yang dialami oleh anggota paduan suara ini dalam "manghajongjongkon hadirionna" sebagai pemazmur digereja. Tujuan terbentuknya punguan ini, bukan hanya untuk sekedar tegak berdiri, bernyanyi dan tampil didepan orang banyak. Tapi tujuan paling utama, adalah untuk ikut sebagai bagian dari pelayan ibadah digereja untuk menaikkan lagu penyembahan kehadirat Tuhan Allah.
Pada awal terbentuknya Paduan Suara ini, anggotanya adalah keluarga-keluarga muda yang anaknya masih digendong saat latihan. Kami latihan rutin setiap hari Rabu dirumah anggota secara bergiliran. Datang dengan berjalan kaki, yang pada saat itu jalan dikompleks perumahan ini masih jalan tanah yang seringkali becek apalagi dimusim hujan, namun hal itu tidak menyurutkan semangat anggota untuk datang latihan, bahkan hal itu semakin mempererat tali kasih, tali persaudaraan diantara angota paduan suara itu. Dan hal ini sangat membesarkan hati kami sebagai pengajar sekaligus dirigennya.
Tahun 1997 saat kami Paduan Suara ini mengadakan ibadah pengucapan Syukur diawal tahun yang dipinpin oleh Pdt. Efendi Silitonga,STh, kami sepakat mematenkan nama paduan suara ini menjadi "PADUAN SUARA IMMANUEL" dengan satu tekat akan terus exis didalam pelayanan ibadah sebagai pemazmur di gereja, dengan hati yang iklas sebagai wujud dari rasa tanggung jawab kami sebagai warga gereja dengan tugas panggilannya.
Dilingkungan Wyik IV ini, kami mendirikan Pos pelayanan Sekolah Minggu yang kami sendiri menjadi Guru Pengajar SM ini dari sejak berdirinya. Kami mendirikan bangunan sederhana menempel di rumah yang didiami salah satu warga gereja HKBP Sukamaju yang sekaligus menjadi anggota PS ini. Dan kami anggota PS Immanuel sepakat, akan latihan secara rutin di pos pelayanan sekolah minggu tersebut. Banyak hal yang kami lalui secara bersama, yang atap atau dinding rumah yang dilempar orang saat latihan, atau warga yang minta Pos Pelayanan itu dan segala kegiatannya ditutuplah, dan banyak hal lainnya yang datang untuk melemahkan semangat kami. Tapi dengan kasih TUhan yang selalu meneguhkan kami, semakin mempererat kasih diantara kami, sehingga kami dapat saling meneguhkan, dan rasa persaudaraan, rasa kekeluargaan semakin erat diantara kami. Memang tidak ada gading yang tidak retak, selalu ada kerikil-kerikil kecil yang datang menggangu perjalanan PS ini. Oleh karena perbedaan pendapat, bahkan kalau dipikir-pikir, itu merupakan hal yang sangat sepele, namun dapat menggoncangkan keutuhan punguan ini, sehingga ada 2, 3 orang yang memisahkan diri dari kumpulan ini. Memang si iblis begitu kuat menggoda, jika keteguhan hati kita masih lemah, kita akan mudah tergoda. Oleh sebab itu kita harus selalu waspada. Seperti kata sebagian anggota punguan ini, "Mari kita tegakkan bendera kita, tunjukkan bahwa kita adalah milik Tuhan" oleh sebab itu jangan mudah terpancing akan hal-hal yang bisa melemahkan simpul-simpul kasih diantara kita, kita harus selalu mengingat "Bukan diriku yang akan kukedepankan, namun hanya Tuhan sajalah". Dengan talenta suara yang dikaruniakan Tuhan kepada kita, mari kita tinggikan dan permuliakan Tuhan semesta alam. Bukan diriku, tapi Tuhan Allahlah yang dipermuliakan.
Dengan kasih Tuhan kami dapat melewati pergumulan itu, kami semakin merapatkan barisan dan semakin mempererat simpul-simpul tali kasih diantara kami (bukan kami mau mengatakan bahwa kami punguan exclusif, kami sangat terbuka dengan keadaan diluar, kami sangat inclusif). Kami kembali latihan dirumah anggota secara bergiliran, dengan jadwal latihan yang kami sesuaikan dengan keberadaan kami sebagai guru pengajar PS ini, karna kami bekerja diluar kota 14 hari dan 7 hari dirumah, dan waktu yang ada itulah yang kami mamfaatkan untuk mengajar Koor Ama, PS Imanuel dan melaksanakan tugas kami sebagai sintua. Sudah dua tahun ini kami adakan kebaktian rutin sekali sebulan dirumah anggota secara bergilir sesuai jadwal yang telah disepakati, saat itu juga kami mengadakan latihan dan juga arisan untuk usaha saling membantu diantara anggota. Juga kegiatan sosial yang dari sejak awal sudah kami lakukan, misalnya besuk, mangapuli dan menghadiri undangan. Untuk menutupi dana sosial, kami mengadakan iuran yang tidak dipaksakan, sebesar Rp. 3.000, sebulan,namun jika kurang kami akan mengadakan pengumpulan dana secara spontan dari antara kami, walaupun begitu kami tidak pernah kekuarangan dana untuk segala kegiatan sosial yang kami lakukan. Dan itu semua kami yakini hanya karna kasih kemurahan Tuhan untuk punguan PS Immanuel itu, sesuai dengan namanya "Tuhan selalu menyertai kita".
Personil Paduan Suara Immanuel
Guru/ Pangajari :
St.Februando Simanungkalit/br.Simanjuntak
Sopran :
1. Ny.J.Manurung/br.Aritonang
2. Ny.G.Situmorang/br.Pandiangan
3. Ny.L.Tampubolon/br.Simangunsong
4. Ny.St.F.Simanungkalit/br.Simanjuntak
5. Ny.P.Hutapea/br.Hutajulu
6. Ny.M.Pandiangan/br.Sianturid
7. Ny.T.Munthe/br.Manullang
Alto :
1. Ny.J.Tampubolon/br.Butar-butar
2. Ny.B.Sidabutar/br.Hutapea
3. Ny.Malau/br.Manullang
4. Ny.Hutagalung/br.Sihotang
5. Ny.T.Nadapdap/br.Pangaribuan
6. Ny.M.Silaen/br.Panggabean
Tenor :
1. J.Manurung/br.Aritonang
2. CSt.MSB.Sitorus/br.Manurung
3. J.Lumbantobing/br.Silalahi
4. T.Hutagalung/br.Sihotang
Bass :
1. G.Situmorang/br.Pandiangan
2. R.Siregar/br.Manurung
3. E.Manalu/br.Hutabarat
4. T.Situmorang/br.Simanjuntak
Harapan dan doa kami,melalui kidung pujian yang dibawakan oleh PS Immanuel ini, semakin banyak orang terhiburkan dan dikuatkan didalam memjalani kehidupan ini, dan nama Tuhan Yesus semakin ditinggikan dan dipermuliakan. Amin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar