Masih ingatkah, atau pernahkah anda mendengar lagu ini? Judulnya "Uju dingolungki" dengan penciptanya D.Siahaan.
Uju dingolungki
Hamu anakkonhu
Tampuk ni pusu-pusungki
Pasabar ma amang, pasabar ma boru
Lao pature ture au
Nunga matua au
Jala sitogu-toguon i
Sulangan mangan au, siparidion au
Ala ni parsahitonki
Reff:
So marlapatan marende, margondang, marembas hamu
Molo dung mate au....
So marlapatan nauli nadenggan patupaonmu
Molo dung mate au....
Uju dingolungkon ma nian
Tupa ma bahen akka na denggan
Asa tarida sasude
Holong ni rohami, namarnatua-tua i
Bagaimana perasaan anda, ketika pertama kali mendengar lagu ini?
Mungkin perasaan kita sama, ketika pertama kali mendengar lagu ini, saya begitu terharu, begitu tersentuh dan begitu merasa tercambuk. Saya sungguh menghayati lagu tersebut, dan tak terasa air mata menetes, dan saya bertanya kepada diri saya sendiri, apakah yang telah saya lakukan untuk membuat bapa dan ibu saya bersukacita pada masa tuanya?
saya akhirnya menyadari, betapa egois saya, saya menikmati hidup ini bersama anak istri dan bergaul bersama teman. Saya selalu punya waktu untuk berkumpul bersama teman, dan selalu berusaha agar punya waktu untuk hal itu, tapi hanya untuk sekedar berkomunikasi dengan orang tua setiap hari untuk menanyakan berita mereka, kesehatan mereka saya tidak punya waktu. Ah,...betapa egoisnya saya.
Saya sadar orang tua kita tidak meminta uang dari kita, mereka tidak menggantungkan kehidupannya kepada kita selama mereka masih sehat, tapi betapa bersukacitanya mereka jika kita selalu berkomunikasi dengan mereka, mereka tidak akan merasakan kesepian setelah kita semua anak-anaknya sudah dewasa dan jauh dari mereka.
Tiada gunanya kita nanti menanggap gondang sabangunan selama 3 hari 3 malam, ataupun membangun tugu/tambak untuk memuliakan orang tua kita setelah meninggal. Mereka tidak mementingkan itu, mereka tidak melihat hal itu lagi, yang paling mereka harapkan pada masa tuanya adalah, perhatian anak-anaknya kepada mereka, kasih sayang anak-anaknya kepada mereka. Hal itu akan menjadi kenangan yang manis dalam hidup mereka, dan kasih sayang yang indah itulah penghantar yang indah bagi mereka untuk memasuki akhir hidupnya.
Jangan sampai terlambat, penyesalan tiada berguna.
Horas......!
Kamis, 28 Januari 2010
Senin, 11 Januari 2010
Guru untuk Punguan koor Ama......?
Beberapa bulan belakangan ini, saya melihat kelesuan pada anggota Punguan Ama HKBP Sukamaju untuk hadir didalam latihan rutin setiap hari Kamis. Bukan hanya untuk latihan bahkan untuk hadir ke Gereja menyembah Tuhan dalam kebaktian Minggu sudah semakin berkurang. Sepanjang minggu advent dan perayaan Natal, punguan Ama tidak pernah lagi menyanyikan lagu penyembahan di Gereja karena anggota yang hadir digereja sangat minim, kadang hanya 5 orang . Apa sebenarnya yang terjadi...? Bahkan pendeta didalam laporan akhir tahunnya, menyimpulkan bahwa penyebab utama adalah karena kekurangan tenaga pengajar, tapi menurut kami itu adalah alasan yang sangat tidak logis.
Apakah hidup keimanan seorang anggota punguan ama, ataupun kehadirannya digereja untuk menyembah Tuhan tergantung kepada seorang guru pengajar koor mereka? Apakah kehadiran seorang anggota punguan Ama digereja hanya tergantung kepada menyanyi atau tidaknya mereka digereja, jika menyanyi akan ke gereja jika tidak menyanyi tidak perlu ke gereja. Apakah kedatangannya ke gereja setiap hari minggu hanya untuk menunjukkan bahwa dia aktiv dalam punguan ama, dan bukan untuk memuji dan menyembah Tuhan yang empunya kehidupan? Jika kita menyanyi di gereja siapakah yang harus terpuji, sang penyanyikah ataukah sang pemberi talenta.
Sebagai pengikut Kristus, kita harus mempertanyakan keimanan kita.
Memang sangat menyedihkan, kami sebagai pengajar sudah berulang kali mengatakan bahwa, bukan karena kita penyanyi pujian di gereja makanya kita datang ke gereja, tapi kita kegereja untuk mengucap syukur dan menyembah sang empunya kehidupan yang selalu menjagai kita. Jadi menyanyi ataupun tidak, kita harus kegereja sebagai ungkapan rasa terimakasih kita kepada Sang pemilik kehidupan, yang telah memberi juga kepada kita talenta bernyanyi. Mari kita gunakan setiap talenta yang Tuhan beri demi kemuliaannya.
Memang kami akui, kami sebagai pengajar jarang ada di Palembang karena pekerjaan kami, tapi situasi seperti itu sudah 8 tahun terjadi, kalau dulu memang masih ada P'Siburian dan guru huria yang menggantikan kami jika berhalangan tapi sekarang beliau-beliau ini sudah pindah tempat tugas.
Sebagai solusi untuk mengatasi hal ini kami sudah menetapkan 2 orang guru pengganti dari antara anggota, dan hal itu sudah kami sepakati bersama. Walaupun guru baru tapi kami rasakan sudah cukup untuk memimpin saat latihan, dan kami sudah pesankan untuk sementara waktu melatih lagu-lagu yang lama untuk dinyanyikan saat minggu tiba, untuk latihan lagu baru nanti kami yang akan memimpin. Tapi hal ini juga belum cukup, nyatanya yang datang latihan juga masih 4,5 orang saja.
Oleh sebab itulah kami sebagai pengajar menyimpulkan, bahwa bukan karena kekurangan guru pengajar penyebab minimnya kehadiran anggota punguan koor ama kegereja, tapi yang terutama adalah anggota puguan koor ama harus mempertanyakan motivasinya menjadi anggota punguan koor ama itu. Memuji Tuhan ataukah memuji diri sendiri.
Apakah hidup keimanan seorang anggota punguan ama, ataupun kehadirannya digereja untuk menyembah Tuhan tergantung kepada seorang guru pengajar koor mereka? Apakah kehadiran seorang anggota punguan Ama digereja hanya tergantung kepada menyanyi atau tidaknya mereka digereja, jika menyanyi akan ke gereja jika tidak menyanyi tidak perlu ke gereja. Apakah kedatangannya ke gereja setiap hari minggu hanya untuk menunjukkan bahwa dia aktiv dalam punguan ama, dan bukan untuk memuji dan menyembah Tuhan yang empunya kehidupan? Jika kita menyanyi di gereja siapakah yang harus terpuji, sang penyanyikah ataukah sang pemberi talenta.
Sebagai pengikut Kristus, kita harus mempertanyakan keimanan kita.
Memang sangat menyedihkan, kami sebagai pengajar sudah berulang kali mengatakan bahwa, bukan karena kita penyanyi pujian di gereja makanya kita datang ke gereja, tapi kita kegereja untuk mengucap syukur dan menyembah sang empunya kehidupan yang selalu menjagai kita. Jadi menyanyi ataupun tidak, kita harus kegereja sebagai ungkapan rasa terimakasih kita kepada Sang pemilik kehidupan, yang telah memberi juga kepada kita talenta bernyanyi. Mari kita gunakan setiap talenta yang Tuhan beri demi kemuliaannya.
Memang kami akui, kami sebagai pengajar jarang ada di Palembang karena pekerjaan kami, tapi situasi seperti itu sudah 8 tahun terjadi, kalau dulu memang masih ada P'Siburian dan guru huria yang menggantikan kami jika berhalangan tapi sekarang beliau-beliau ini sudah pindah tempat tugas.
Sebagai solusi untuk mengatasi hal ini kami sudah menetapkan 2 orang guru pengganti dari antara anggota, dan hal itu sudah kami sepakati bersama. Walaupun guru baru tapi kami rasakan sudah cukup untuk memimpin saat latihan, dan kami sudah pesankan untuk sementara waktu melatih lagu-lagu yang lama untuk dinyanyikan saat minggu tiba, untuk latihan lagu baru nanti kami yang akan memimpin. Tapi hal ini juga belum cukup, nyatanya yang datang latihan juga masih 4,5 orang saja.
Oleh sebab itulah kami sebagai pengajar menyimpulkan, bahwa bukan karena kekurangan guru pengajar penyebab minimnya kehadiran anggota punguan koor ama kegereja, tapi yang terutama adalah anggota puguan koor ama harus mempertanyakan motivasinya menjadi anggota punguan koor ama itu. Memuji Tuhan ataukah memuji diri sendiri.
Sabtu, 09 Januari 2010
Buku tamu
Saudaraku, kata tua-tua kita 'jolo tinittip sanggar laho bahen huru-huruan,jolo sinukkun marga asa binoto partuturan' dan hal ini yang mendasarnyi kami membuat buku tamu ini, agar semakin mempererat persaudaraan dan kumunikasi diantara kita.Harapan kami coment dan kritiknya untuk membangun kita bersama, Horas....!
Kamis, 07 Januari 2010
Slamat Tahun Baru 2010
Saudara-saudara yang kekasih,kita baru saja memasuki tahun baru tahun 2010 yang kita yakini sebagai tahun berkat buat kita, 'taon parasian' dengan penuh rasa sukacita. Berbagai macam cara yang kita lakukan untuk merefleksikan rasa sukacita itu, namun satu hal yang perlu kita sadari bahwa bukan oleh kuatnya kita, ataupun baiknya kita, sehingga kita masuk ketahun baru ini, namun hanya karena kasihnya yang maha dalam saja buat kita. Oleh sebab itu kita patut sujud syukur untuk 'manghamauliatehon' semua kebaikannya itu.
Saudaraku, mungkin dipenghujung tahun yang baru saja kita lewati, kita mengalami derita yang membuat hati kita nelangsa dalam menyongsong tahun baru ini, mungkin juga kita mengalami banyak pergumulan sehingga cara pandang kita akan masa depan begitu suram. Setiap pribadi punya jalan hidupnya sendiri, baik manis maupun pahit. Namun kita harus ingat 'songon sorha ni padati do ngoluon' yang kadang diatas dan terkadang dibawah, kadang manis dan terkadang pahit, dan itulah kenyataan hidup yang harus kita jalani, tiada yang abadi, yang terpenting adalah bagaimana kita memandang, menjalani, memperjuangkan hidup ini dan berusaha untuk memenangkan setiap pergumulan yang terjadi. Bersama Tuhan mari kita songsong dan hadapi tahun baru ini.
Saudaraku, kita tidak tau apa yang akan terjadi nanti, kita juga tidak tau situasi apa yang akan kita hadapi, semuanya masih gelap. Ada yang mengatakan bahwa tahun 2010adalah tahun yang penuh tantangan dan bencana, kejahatan dimana mana, kemiskinan meningkat tajam, angka pengangguran semakin tinggi dan moral semakin bobrok. Ini semua semakin menakutkan kita dan menjadi gambaran masa depan yang suram.
Namun pengharapan kita begitu indahnya. Selama 4 minggu masa advent kita telah mempersiapkan diri untuk menyambut sumber terang, dan kita telah menerima terang itu sehingga kita dapat saling meneguhkan dengan mengatakan 'hehe ma ho, marsinondang ma ho, ai naung ro do panondangmu, jala hamuliaon ni Jahowa binsar diatasmu'. Dengan kita telah menerima terang itu, membuat kita dapat memandang kedepan dengan jelas dan kita hidup dalam terang Tuhan.Seiring dengan kita menerima sumber terang itu, sekaligus juga kita menerima kekuatan dariNya, sehingga kita dapat mengatakan, segala sesuatu dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kepadaku kekuatan. Apapun yang akan terjadi, situasi yang bagaimanapun yang akan kita hadapi, bersama Dia kita sanggup menghadapi dan memenangkannya. Dengan pikiran positif seperti itu, kita mendapat dorongan semangat dalam menjalani hidup ini, tapi kita harus selalu berjalan dalam terang Tuhan. Mari kita memandang kedepan dengan penuh keberanian iman Dengan firman Tuhan yang mengatakan, 'segala sesuatu dapat kutanggung didalam Dia yang memberikan kepadaku kekuatan' mari kita jalani hidup ditahun baru ini.
Selamat Tahun Baru, Tuhan memberkati. Horas.
Saudaraku, mungkin dipenghujung tahun yang baru saja kita lewati, kita mengalami derita yang membuat hati kita nelangsa dalam menyongsong tahun baru ini, mungkin juga kita mengalami banyak pergumulan sehingga cara pandang kita akan masa depan begitu suram. Setiap pribadi punya jalan hidupnya sendiri, baik manis maupun pahit. Namun kita harus ingat 'songon sorha ni padati do ngoluon' yang kadang diatas dan terkadang dibawah, kadang manis dan terkadang pahit, dan itulah kenyataan hidup yang harus kita jalani, tiada yang abadi, yang terpenting adalah bagaimana kita memandang, menjalani, memperjuangkan hidup ini dan berusaha untuk memenangkan setiap pergumulan yang terjadi. Bersama Tuhan mari kita songsong dan hadapi tahun baru ini.
Saudaraku, kita tidak tau apa yang akan terjadi nanti, kita juga tidak tau situasi apa yang akan kita hadapi, semuanya masih gelap. Ada yang mengatakan bahwa tahun 2010adalah tahun yang penuh tantangan dan bencana, kejahatan dimana mana, kemiskinan meningkat tajam, angka pengangguran semakin tinggi dan moral semakin bobrok. Ini semua semakin menakutkan kita dan menjadi gambaran masa depan yang suram.
Namun pengharapan kita begitu indahnya. Selama 4 minggu masa advent kita telah mempersiapkan diri untuk menyambut sumber terang, dan kita telah menerima terang itu sehingga kita dapat saling meneguhkan dengan mengatakan 'hehe ma ho, marsinondang ma ho, ai naung ro do panondangmu, jala hamuliaon ni Jahowa binsar diatasmu'. Dengan kita telah menerima terang itu, membuat kita dapat memandang kedepan dengan jelas dan kita hidup dalam terang Tuhan.Seiring dengan kita menerima sumber terang itu, sekaligus juga kita menerima kekuatan dariNya, sehingga kita dapat mengatakan, segala sesuatu dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kepadaku kekuatan. Apapun yang akan terjadi, situasi yang bagaimanapun yang akan kita hadapi, bersama Dia kita sanggup menghadapi dan memenangkannya. Dengan pikiran positif seperti itu, kita mendapat dorongan semangat dalam menjalani hidup ini, tapi kita harus selalu berjalan dalam terang Tuhan. Mari kita memandang kedepan dengan penuh keberanian iman Dengan firman Tuhan yang mengatakan, 'segala sesuatu dapat kutanggung didalam Dia yang memberikan kepadaku kekuatan' mari kita jalani hidup ditahun baru ini.
Selamat Tahun Baru, Tuhan memberkati. Horas.
Langganan:
Postingan (Atom)