Kamis, 28 Januari 2010

Uju dingolungki

Masih ingatkah, atau pernahkah anda mendengar lagu ini? Judulnya "Uju dingolungki" dengan penciptanya D.Siahaan.
Uju dingolungki

Hamu anakkonhu
Tampuk ni pusu-pusungki
Pasabar ma amang, pasabar ma boru
Lao pature ture au

Nunga matua au
Jala sitogu-toguon i
Sulangan mangan au, siparidion au
Ala ni parsahitonki

Reff:
So marlapatan marende, margondang, marembas hamu
Molo dung mate au....
So marlapatan nauli nadenggan patupaonmu
Molo dung mate au....
Uju dingolungkon ma nian
Tupa ma bahen akka na denggan
Asa tarida sasude
Holong ni rohami, namarnatua-tua i

Bagaimana perasaan anda, ketika pertama kali mendengar lagu ini?
Mungkin perasaan kita sama, ketika pertama kali mendengar lagu ini, saya begitu terharu, begitu tersentuh dan begitu merasa tercambuk. Saya sungguh menghayati lagu tersebut, dan tak terasa air mata menetes, dan saya bertanya kepada diri saya sendiri, apakah yang telah saya lakukan untuk membuat bapa dan ibu saya bersukacita pada masa tuanya?
saya akhirnya menyadari, betapa egois saya, saya menikmati hidup ini bersama anak istri dan bergaul bersama teman. Saya selalu punya waktu untuk berkumpul bersama teman, dan selalu berusaha agar punya waktu untuk hal itu, tapi hanya untuk sekedar berkomunikasi dengan orang tua setiap hari untuk menanyakan berita mereka, kesehatan mereka saya tidak punya waktu. Ah,...betapa egoisnya saya.
Saya sadar orang tua kita tidak meminta uang dari kita, mereka tidak menggantungkan kehidupannya kepada kita selama mereka masih sehat, tapi betapa bersukacitanya mereka jika kita selalu berkomunikasi dengan mereka, mereka tidak akan merasakan kesepian setelah kita semua anak-anaknya sudah dewasa dan jauh dari mereka.
Tiada gunanya kita nanti menanggap gondang sabangunan selama 3 hari 3 malam, ataupun membangun tugu/tambak untuk memuliakan orang tua kita setelah meninggal. Mereka tidak mementingkan itu, mereka tidak melihat hal itu lagi, yang paling mereka harapkan pada masa tuanya adalah, perhatian anak-anaknya kepada mereka, kasih sayang anak-anaknya kepada mereka. Hal itu akan menjadi kenangan yang manis dalam hidup mereka, dan kasih sayang yang indah itulah penghantar yang indah bagi mereka untuk memasuki akhir hidupnya.
Jangan sampai terlambat, penyesalan tiada berguna.
Horas......!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar